Selasa, 17 Desember 2013

Tujuan adanya MSDM

Maksud manajemen SDM adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang terhadap organisasi dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Para manajer dan Departemen SDM mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya. Tujuan merupakan standar evaluasi tindakan. Tujuan manajemen SDM tidak hanya harus mencerminkan kehendak top manajemen, namun juga harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi SDM, masyarakat, dan orang-orang yang terpengaruh. Kegagalan melakukan hal ini dapat merusak kinerja, angka laba, dan bahkan kelangsungan hidup perusahaan.
Ada 4 tujuan manajemen SDM :
1. Tujuan kemasyarakatan/sosial
2. Tujuan organisasional
3. Tujuan Fungsional
4. Tujuan pribadi

Tujuan Sosial

Tujuan Sosial manajemen SDM adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap organisasi. Organisasi bisnis diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan membantu memecahkan masalah sosial.

Laba usaha sering dianggap sebagai satu-satunya motif utama dalam memutar roda bisnis. Namun demikian, meskipun benar bahwa tanpa laba usaha perusahaan tidak akan mampu bertahan hidup lama, perusahaan haruslah juga memenuhi kewajibannya terhadap masyarakat. Apabila perusahaan tidak secara konsisten menciptakan nilai ekonomis sesuai keinginan masyarakat, maka perusahaan itu tidak akan sanggup betahan lama di dalam bisnis.

Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat. Perusahaan akan efektif selama menjalankan aktivitas yang dibutuhkan masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat mengindikasikan bahwa faktor di luar organisasi akan berpengaruh terhadap aktivitas dan output perusahaan.

Tujuan Organisasional

Tujuan organisasional adalah sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen SDM dibentuk untuk membantu para manajer mencapai tujuan organisasi. Departemen SDM meningkatkan efektifitas organisasional dengan cara:

1. Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan termotivasi dengan baik.
2. Mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif seraya mampu mengendalikan biaya tenaga kerja
3. Mengembangkan dan mempertahankan kehidupan kerja dengan membuka kesempatan bagi kepuasan kerja dan aktualisasi diri karyawan.
4. Memastikan bahwa perilaku organisasi sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan dengan menyediakan kesempatan kerja yang sama, lingkungan kerja yang aman, dan perlindungan terhadap hak karyawan.
5. Membantu organisasi mencapai tujuannya.
6. Menyediakan bagi organisasi karyawan-karyawan yang termotivasi dan terlatih dengan baik
7. Mengkomunikasikan kebijakan SDM kepada semua karyawan
8. Membantu mempertahankan kebijakan etis dan perilaku yang bertanggung jawab secara sosial
9. Mengelola perubahan sehingga saling menguntungkan bagi individu, kelompok perusahaan, dan masyarakat.

Sumber Daya Manusia - merupakan variabel penyelang (intervening variable) - merupakan salah satu faktor yang menentukan efektifitas organisasi. Intervening variable menggambarkan kondisi internal perusahaan pada saat ini. Kondisi itu terlihat dari komitmen terhadap tujuan perusahaan, motivasi, moral, dan keahlian dalam kepemimpinan, komunikasi, penyelesaian konflik, pengambilan keputusan serta, pemecahan masalah. Kejayaan semua organisasi tergantung pada keahlian dan kemampuan komunitas karyawan yang membentuknya. Kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada seberapa efektif organisasi memupuk bakat orang-orangnya sambil meminimalkan kelemahan  mereka. Efektifitas organisasi tergantung pada efektifitas SDMnya 

0 komentar:

Posting Komentar