Maksud manajemen SDM adalah
memperbaiki kontribusi produktif orang-orang terhadap organisasi dengan
cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Para
manajer dan Departemen SDM mencapai maksud mereka dengan memenuhi
tujuannya. Tujuan merupakan standar evaluasi tindakan. Tujuan manajemen
SDM tidak hanya harus mencerminkan kehendak top manajemen, namun juga
harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi SDM, masyarakat, dan
orang-orang yang terpengaruh. Kegagalan melakukan hal ini dapat merusak
kinerja, angka laba, dan bahkan kelangsungan hidup perusahaan.
Ada 4
tujuan manajemen SDM :
1. Tujuan kemasyarakatan/sosial
2. Tujuan organisasional
3. Tujuan Fungsional
4. Tujuan pribadi
Tujuan Sosial
Tujuan Sosial manajemen SDM
adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif
tuntutan itu terhadap organisasi. Organisasi bisnis diharapkan dapat
meningkatkan kualitas masyarakat dan membantu memecahkan masalah sosial.
Laba usaha sering dianggap
sebagai satu-satunya motif utama dalam memutar roda bisnis. Namun
demikian, meskipun benar bahwa tanpa laba usaha perusahaan tidak akan
mampu bertahan hidup lama, perusahaan haruslah juga memenuhi
kewajibannya terhadap masyarakat. Apabila perusahaan tidak secara
konsisten menciptakan nilai ekonomis sesuai keinginan masyarakat, maka
perusahaan itu tidak akan sanggup betahan lama di dalam bisnis.
Perusahaan merupakan bagian dari
masyarakat. Perusahaan akan efektif selama menjalankan aktivitas yang
dibutuhkan masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat
mengindikasikan bahwa faktor di luar organisasi akan berpengaruh
terhadap aktivitas dan output perusahaan.
Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah
sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya. Departemen SDM dibentuk untuk membantu para manajer mencapai
tujuan organisasi. Departemen SDM meningkatkan efektifitas
organisasional dengan cara:
1. Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan termotivasi dengan baik.
2. Mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif seraya mampu mengendalikan biaya tenaga kerja
3. Mengembangkan dan mempertahankan kehidupan kerja dengan membuka kesempatan bagi kepuasan kerja dan aktualisasi diri karyawan.
4.
Memastikan bahwa perilaku organisasi sesuai dengan undang-undang
ketenagakerjaan dengan menyediakan kesempatan kerja yang sama,
lingkungan kerja yang aman, dan perlindungan terhadap hak karyawan.
5. Membantu organisasi mencapai tujuannya.
6. Menyediakan bagi organisasi karyawan-karyawan yang termotivasi dan terlatih dengan baik
7. Mengkomunikasikan kebijakan SDM kepada semua karyawan
8. Membantu mempertahankan kebijakan etis dan perilaku yang bertanggung jawab secara sosial
9. Mengelola perubahan sehingga saling menguntungkan bagi individu, kelompok perusahaan, dan masyarakat.
Sumber Daya Manusia - merupakan variabel penyelang (intervening variable)
- merupakan salah satu faktor yang menentukan efektifitas organisasi.
Intervening variable menggambarkan kondisi internal perusahaan pada saat
ini. Kondisi itu terlihat dari komitmen terhadap tujuan perusahaan,
motivasi, moral, dan keahlian dalam kepemimpinan, komunikasi,
penyelesaian konflik, pengambilan keputusan serta, pemecahan masalah.
Kejayaan semua organisasi tergantung pada keahlian dan kemampuan
komunitas karyawan yang membentuknya. Kunci kelangsungan hidup
organisasi terletak pada seberapa efektif organisasi memupuk bakat
orang-orangnya sambil meminimalkan kelemahan mereka. Efektifitas
organisasi tergantung pada efektifitas SDMnya
0 komentar:
Posting Komentar