ERP (Enterprise
Resource Planning) hadir sebagai paket system informasi yang memberikan
solusi pengintegrasian informasi dan proses bisnis, seh8ingga dapat
mengatasi dampak negative dari system informasi yang dibangun
secarasektoral oleh masing-masing unit organisasi.
Paket system ERP sendiri yang menguasai 59% pangsa
pasar di seluruh dunia pada tahun 1999 adalah SAP ,BAAN ,PeopleSoft, dan
J.D. Edwards( Akbulut et al 2006). Menurut estimasi Daniel E. O’ Leary
pada tahun 2000, system ERP yang memiliki pangsa pasar lebih banyak
adalah SAP.Menguasai target konsumen dunia 30% sampai 60%.
Tidak semua implemetasi ERP berhasil mencapai tujuan
dan target yang ditetapkan. Lebih dari 90% proyek ERP melampaui biaya
dan waktu yang ditetapkan (Al Mashari 2000), 70% ERP gagal menghasilkan
manfaat yan diharapkan (Akbulut et al. 2006).
PT.Unilever, Tbk. Merupakan salah satu perseroan
Leading supplier terdepan kelas dunia untuk produk kategori Home
Care,Personal Care, dan foods. Sebagai perusahaan Multinasional, yang
tersebar lebih dari 80 negara, PT Unilever sangat membutuhkan suatu
system yan terintegrasi, yang bukan hanya untuk monitoring dari setiap
cabangdi masing-masing Negara, tetapi juga sabagai penetuan
kebijakan yang strategis, Guna mengoptimalkan proses bisnis baik di
area internal maupun lintas fungsi pada setiap unit dalam
perseroan.Unilever Indonesia ,Tbk. Indonesia, sebagai Negara di asia
yang memilliki wilayah geografis dan budaya yang unik, diputuskan untuk
dapat memulai mega proyek ini sebagai percontohan untuk Negara-negara kawasan asia pasifik.
Pada Desember 2006 PT Memutuskan melakukan
implementasi ERP dengan menggunakan SAP R/3 sebagai implemetasi system
yang terintegrasi. Tentunya dengan proses persiapan yang panjang dan
cukup matang. Dimana terdapat modul-modul yang mungkin bisa diimplementasikan, diantaranya ialah:
1.Production planning (PP)
2.Warehouse Management (WM)
3.Finance and Controlling (FiCo)
4.Human Resources (HR)
5.Business Warehouse (BW)
Meskipun waktu Go Live tidak sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, namun setiap siklus pengembangan system sangat
diperhatikan. Terutama melibatkan pihak ketiga (Thrid Partied) yang
selektif, yaitu menunjuk PT.Accenture sebagai konsultan, serta dengan
melibatkan Negara-negara yang sudah terlebih dahulu sukses
dalam penerapan ERP ini, sekalipun dengan kompleksitas yang cukup
tinggi, pada 12 Februari 2009, Go live SAP pun dapat tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar