Sabtu, 30 November 2013

marketing PT. unilever



Unilever adalah perusahaan marketing terbesar kedua di dunia dan memproduksi beberapa dari brand-brand terbaik di dunia. Memegang peran sebagai marketing di Program Unilever Future Leader kamu akan bekerja dengan brand-brand kami, mengatur elemen-elemen esensial dari marketing mix dan bisa mengikuti akademi marketing kelas dunia yang kami miliki. 

Pengalaman marketing yang kamu akan dapatkan di Unilever Future Leaders Program:
a.       Brand building
Belajar untuk menerjemahkan visi sebuah brand dalam konteks local market. Kamu juga bisa mengintegrasikan pengalaman sebuah brand melalui berbagai saluran.
b.      Brand development
Membuat sebuah visi brand yang menarik dan mengembangkan berbagai rencana berdasarkan marketing mix. Hal ini termasuk komunikasi dan inovasi brand.
c.       Digital media
Bekerja dengan salah satu partner creative agency kami untuk belajar mengenai proses pengiklanan, terutama di platform digital. 
d.      Customer development
Pengalaman di departemen ini sangat diperlukan jika ingin berkarir di Maketing dan Customer Development karena kedua departemen ini bekerja sangat erat dalam beberapa area bisnis yang kritikal

Jumat, 29 November 2013

Jamsostek bantu SDM

PT Jamsostek (Persero) terus berbenah diri  untuk menyiapkan perubahan bertransformasi. Sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang khusus menangani penyelenggaraan jaminan sosial. Perseroan ini pada tanggal 1 Januari 2014  akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, sehingga kedepan para peserta Jamsostek tidak hanya selalu buruh dan pekerja pabrik, namun akan bertambah dari pekerja sektor lainnya.
Tentunya pelayanan terhadap peserta yang akan didapatkan minimal serupa, dan akan lebih baik. Direktur Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Achmad Riadi menerangkan, berbekal pengamatan dan pengalaman di lapangan, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan pelayanan Jamsostek, kuncinya cuma satu, yaitu eksekusi segera.
“Meskipun kita punya strategi, punya perencanaan yang bagus, namun kalau tidak dieksekusi dengan segera tidak ada gunanya.” ujar Riadi, Minggu (28/7/2013).
Pelayanan terbaik itu harus mampu memberikan nilai tambah, seperti melayani dengan baik, kecepatan dalam memberikan layanan, tata ruangan juga harus baik dan memenuhi fasilitas atau keinginan peserta dengan baik.
"Saya lihat dari berbagai perusahaan termasuk di bank tentang paradigma pelayanan, dari sana saya berpikir, harus ada yang dirubah sebagai layanan prima dan berkualitas," tuturnya.
Kedua yang diubah menurutnya adalah sikap yang kurang baik, harus diperbaiki menjadi professional, terbaik dengan memiliki sentuhan kemanusiaan. Contohnya pada penerapan pola antrian.
"Pola antrean itu kemudian saya ubah, bagi peserta yang akan mengurus klaim ke Jamsostek, dari awal sudah diperiksa kelengkapan dan berkasnya oleh petugas. Begitu diketahui lengkap semuanya, baru diberi nomor untuk antre pelayanan selanjutnya," ungkap Riyadi.
Di sisi lain, Riadi juga minta pada karyawannya untuk melakukan pelayanan dengan sentuhan kemanusiaan. Diterangkannya, dengan tidak mengorbankan klaim, kalau dilihat nilai klaimnya kecil dan kelengkapan dokumen peserta yang akan klaim ternyata kurang.
"Sebatas itu tidak prinsip, dan peserta itu sampai harus pulang kembali yang jauh untuk melengkapinya. Pelayanan bisa dilakukan secara fleksibel," ujarnya. Itulah maksudnya pelayanan dengan sentuhan kemanusiaan. " tidak kaku," katanya.
Perbaikan selanjutnya tidak ada waktu jeda dalam melayani peserta. Jadi, para petugas beristirahat saya intruksikan bergantian. Dengan begitu, peserta yang mengurus klaim tetap terus dilayani sepanjang waktu kerja.

Kamis, 28 November 2013

KUIS 5

1. Tahap-tahap payroll accounting
 


2. 2 tahap dalam payroll 

  • calculation of remmuneration elements 
  • statutory and valuating deduction.

 3. komponen-komponen dalam garis kompenasi
  • bassic sallary 
  • tunjangan transportasi
  • tunjangan makan
  • tunjangan jabatan.
4. Statutory & valuntary
Statutory

  • utang 
  • asuransi
  • Tunjangan hari tua
  • pajak
Valuntary
  • zakat 
  • sedekah
  • infak
5. Xo adalah pembayaran gaji setiap tanggal 28 bulan berjalan
X1 adalah pembayaran gaji setiap tgl 1 bulan berikutnya.

Tingkatkan Kinerja Perusahaan

Pemetaan SDM diperlukan untuk menentukan arah pengembangan tenaga kerja ke depan. Oleh karena itu, seorang manajer harus mampu melakukan pemetaan dengan tepat.
Apa yang sebenarnya paling berpengaruh terhadap pengembangan sebuah perusahaan? Salah satu jawabannya adalah sumber daya manusia (SDM). Sayangnya faktor tersebut kerap diabaikan banyak pimpinan atau pemilik perusahaan. Sedikit sekali di antara mereka yang peduli bahkan mungkin mempunyai prespektif kuat terhadap pola pengelolaan SDM.
Melupakan pengelolaan SDM yang tepat bukan hanya terjadi di perusahaan kecil. Perusahaan besarpun kadang kala melupakan hal penting itu. Tak pelak lagi, tanpa disadari SDM kompeten yang mereka miliki, kadangkala hilang begitu saja. Penyebabnya tidak lain karena tidak adanya pengelolaan yang baik.
Itulah mengapa pengelolaan, pemetaan dan, pengembangan SDM harus menjadi poin penting dalam pengembangan organisasi. Konsep dari pengembangan strategi SDM ini harus berhubungan dan mendukung strategi yang dijalankan oleh organisasi. Dalam pandangannya, Stone (2008) menyatakan peran dari seorang manajer human resource (HR) dalam mendesain strategi SDM haruslah meyakinkan untuk manajemen. Strategi SDM-nya harus mampu meningkatkan profitability melalui peningkatan produktivitas karyawan.
Selain mengacu pada profit, pengembangan SDM juga mengacu pada budaya organisasi . Penulis buku strategi human resource management (HRM), Mello (2006) juga menyampaikan teorinya bahwa strategi SDM haruslah berjalan berkesinambungan dengan budaya dan nilai-nilai organisasi.
Konsep strategi SDM yang efektif tentu merupakan tantangan tersendiri bagi HR manager dan HR department. Sikap proaktif untuk menciptakan konsep-konsep strategi pengembangan SDM yang sejalan dengan nilai-nilai organisasi merupakan kuncinya. Apalagi, di dalam dunia kompetisi yang makin berat, kemampuan dan kapasitas SDM organisasi sangat memainkan peran yang sangat penting untuk memenangkan persaingan. Aset SDM adalah asset yang unik dan berbeda di setiap organisasi.

Pemetaan SDM
Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam proses pengelolaan SDM adalah pemetaan SDM. Dalam beberapa contoh kasus, perusahaan melakukan pemetaan SDM atau tenaga kerja, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan potensi yang ada pada setiap karyawan, sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan secara baik dan benar.
Beberapa perusahaan lain melakukan pemetaan SDM agar bisa diukur hal yang bersifat kualitatif pada seorang karyawan. Misalnya, kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan.
Pemetaan memang suatu hal yang sangat penting. Terutama bagi para manajer perusahaan untuk mengelompokkan bawahannya, agar diperoleh peta yang tepat perihal potensi dan kompetensi yang tepat. Ini sangat bermanfaat untuk pengembangan SDM ke depan.
Namun di banyak perusahaan, pemetaan SDM tidak berjalan optimal karena selama ini belum ada pengelolaan data yang terintegrasi sehingga tidak dapat diperoleh informasi tepat, guna mendukung keputusan-keputusan yang berkaitan dengan SDM. Beberapa perusahaan lain sudah melakukan meskipun usaha untuk memilah data yang bermanfaat bagi suatu keputusan seringkali tidak tercapai.
Pengambilan data pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan berbagai alat ukur psikologi seperti aplikasi inner view maupun fokus group discussion.
Dengan penelitian yang lebih kompleks memang diharapkan data karyawan lebih utuh terlihat.

Empat area kinerja
Ke depan, sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM-nya. Sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar berkarya dengan baik, inovatif dalam dalam perusahaan, atau malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam organisasi.
Identifikasi yang tepat juga akan mengantarkan organisasi untuk meninjau masalah dari berbagai aspek dan membentuk dasar untuk menyusun pola pengembangan SDM lebih lanjut. Para ahli manajemen membagi tingkat kehidupan atau kinerja SDM yang dimiliki menjadi empat area yaitu area kinerja kosong, area kinerja rendah, area kinerja standar, dan area kinerja puncak.
Dalam area kinerja kosong dan area kinerja rendah, individu di dalamnya tidak memiliki kemauan untuk melakukan sesuatu baik untuk diri sendiri maupun untuk organisasi atau perusahaan. Anggota dari area kinerja rendah memang sedikit lebih baik karena SDM-nya mau melakukan sesuatu tetapi lebih berfokus pada kepentingan dan kepuasan diri sendiri. Tidak banyak yang dapat diharapkan dari anggota area ini. Strategi pengembangan haruslah lebih strategis dan terencana.
Pada area kinerja standar, individu di dalamnya memiliki reputasi yang lebih baik. Biasanya, anggotanya memiliki kontribusi positif bagi organisasi dan memiliki motivasi kerja yang baik. Hanya saja, motivasi mereka lebih banyak ditentukan oleh pengarus eksternal. Tugas perusahaan adalah meningkatkan kinerja kelompok yang sebenarnya masih mempunyai potensi buat dikembangkan.
Sedangkan dalam area kinerja puncak, individu atau kelompok secara konsisten memiliki kinerja prima, memiliki komitmen penuh bagi pencapaian tujuan organisasi dan merasa menjadi bagian dari organisasi. Pada umumnya anggota area ini termotivasi secara intrinsik dan merupakan pekerja self starter. Mereka umumnya menerima tanggung jawab total, menyukai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban, dan menyukai adanya mentoring dan coaching dari atasan.
Tugas organisasi terutama pa­ra manajernya adalah mencoba mengelompokkan atau memetakan keempat area tersebut. Karena bila dikelompokkan dengan tepat tentu akan bermanfaat untuk menentukan spesifikasi dari pola pengembangan SDM.
Satu area tentu berbeda dengan area lainnya. Misalnya pada area kinerja puncak, memerlukan kekhususan dan teknik yang spesifik bila dibandingkan dengan pengelolaan di area lainnya. Selain itu, harus diperhatikan juga agar organisasi tidak hanya berfokus pada tujuan keseluruhan organisasi saja. Namun tetap harus diperhatikan kepentingan dan harapan setiap anggotanya, dan memahami perubahan karakter SDM sekarang dan proyeksi masa depan.
Dengan pemetaan SDM yang tepat, pada akhirnya diharapkan perusahaan juga dapat menumbuhkan self res­ponsibility tiap anggota organisasi. Sehingga, terbentuk kepemilikan tanggung jawab yang tumbuh dari dalam dan didukung oleh pola pemikiran yang efektif berdasar kompetensi, analisis dan kebijakan yang tepat.
Pada akhirnya, keberhasilan organisasi memang sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan, menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan manajemen sumber daya yang tepat guna menghadapi kondisi tersebut.
Persaingan yang semakin tajam juga membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi yang tepat agar mampu memberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction) tetapi juga berorientasi pada nilai (customer value). Sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar pencapaian produktivitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses pencapaiannya.
Perusahan dengan pola pemetaan SDM yang tepat pada akhirnya ingin mencapai hasil tersebut. Dengan pemetaan SDM pula, kinerja organisasi yang menjadi menjadi salah satu tolak ukurnya diharapkan dapat ditingkatkan. Selain itu, bagi para manajer, individu yang dilihat secara unik tadi dapat digunakan untuk memetakan pola perusahaan kedepan dari sisi SDM. Misalnya, siapa yang seharusnya dipromosikan dalam 1-2 tahun ke depan atau siapa individu yang masih bisa dikembangkan.
Keberhasilan perusahaan pada akhirnya memang tercermin dari peningkatan kualitas SDM saat ini dan dalam beberapa tahun ke depan. Hanya perusahaan yang mampu mengembangkan individu yang ada di dalamnya, yang pada akhirnya akan mampu berdiri tegak kemudian berani menghadapi persaingan dengan kepercayaan diri dan memaksimalkan kemampuan diri. Pengembangan SDM yang tepat dan pemetaan SDM yang terorganisir baik, akan menjadi jalan ke kemapanan organisasi.

Rabu, 27 November 2013

Training and Development

Pengertian training and development menurut Randall S. Schuler (1998:386), yang dikutip oleh Said Haryadi, sebagai berikut
Employee training and development is any attempt to improve current or future employee performance by increasing an employee’s ability to perform”
Said Haryadi menjelaskan, bahwa dalam training & development, dikenal adanya pengembangan Level Organisasi dan Level Individu. Pengembangan level organisasi terkait dengan kebutuhan suksesi, dan bertujuan untuk mempersiapkan kandidat agar sukses pada posisi yang akan datang. Pengembangan level individu terkait dengan kebutuhan peningkatan kinerja individu pada posisi saat ini, dan bertujuan membantu karyawan untuk sukses pada posisi saat ini.
Pada suatu perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi, disatukan dalam bagian strategi pengembangan SDM. Pengembangan dilakukan pada kandidat yang telah mengikuti proses assessment center, dan telah diketahui hasilnya bahwa kandidat memiliki potensi untuk dikembangkan dan sukses pada suatu target posisi tertentu. Pengembangan pada kandidat ini, dilakukan pada kompetensi yang belum memenuhi standar pencapaian yang ditentukan.
Sedangkan pengembangan level individu, dilakukan sebagai follow up dari penilaian kinerja individu, dan dilakukan setelah diketahui pencapaian kinerja individu dan pada level kompetensi mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja individu tersebut.
Program pengembangan
Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan). IDP ini diperoleh dari hasil assessment center, bahwa seorang kandidat memerlukan pengembangan dibidang apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan kandidat berperan aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan melaksanakan pengembangan dan memberikan motivasi pada kandidat.
Evaluasi pengembangan dilakukan oleh atasan kandidat pada waktu yang telah disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Rencana Aktivitas Pengembangan. Apabila dari hasil evaluasi, kandidat belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan, kandidat diminta untuk melakukan aktivitas remedial.
Aktivitas pengembangan
Aktivitas pengembangan sebaiknya dituangkan dalam rencana aktivitas, serta dimonitor pelaksanaannya. Contoh aktivitas pengembangan, sebagaimana penjelasan Said Haryadi, pada suatu perusahaan, dapat dilihat pada contoh berikut:
Couching and Counseling. Diberikan oleh atasan langsung secara berkesinambungan, terencana dan disusun sedemikian rupa sehingga meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan tanggung jawab pegawai yang bersangkutan.
On the job training. Pelatihan terstruktur yang tujuan pembelajarannya dicapai dalam lingkungan kerja, dan menjalankan tugas-tugas pekerjaan
Job enrichment. Pemberian tanggung jawab tambahan, melakukan tugas dari tingkat yang lebih tinggi. Pada umumnya berantai, manajer menerima sebagian tanggung jawab atasannya, yang melimpahkan beberapa tanggung jawab kepada bawahan.
Penugasan (assignment). Pegawai diberikan tugas untuk mendapatkan kemampuan tertentu secara mendalam, yang penting bagi pegawai maupun perusahaan.
Penugasan sebagai anggota tim. Pegawai akan mengembangkan ketrampilan bekerja sama dan belajar dari kemampuan yang diterapkan anggota lain dari tim
Menggantikan petugas lain secara temporer. Dengan menggantikan pegawai lain yang menjalani cuti atau sebab lain, seorang pegawai dapat mengembangkan kemampuannya dalam perusahaan, dalam fungsi yang berbeda. Penugasan ini juga berguna untuk menguji dan menerapkan kemampuan pegawai dalam situasi dan kondisi yang berbeda, berisiko rendah, dalam jangka waktu pendek, akan membantu mengembangkan fleksibilitas pegawai.
Promosi temporer. Dilakukan dengan cara menunjuk pegawai secara temporer untuk memegang posisi yang lowong karena pejabat permanen sakit atau sebab lain.
Program akademis. Pegawai ditunjuk mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, baik di dalam atau di luar negeri, untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan kepentingan membangun jaringan.
Executive Development Program. Pegawai mengikuti program belajar yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis atau Asosiasi Profesi, untuk mendapatkan pengalaman, nilai dan ide-ide.
Self Learning. Belajar mandiri dengan membaca informasi dari berbagai media dan sumber informasi.
Internal workshop. Pegawai mengikuti berbagai program training di dalam perusahaan guna meningkatkan ketrampilan manajerial.
Lokakarya, seminar, konvensi. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan pada tema/bidang tertentu.

Demikian contoh aktivitas pengembangan yang dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dipangku oleh pemegang jabatan, pada masing-masing perusahaan.

Selasa, 26 November 2013

strategi

Prinsip Bisnis Unilever

Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara kami bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Strategi Teknologi Informasi

Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini merupaka upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi produknya.
IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai IMC: (Sumber: buku Advertising Management)
komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice.
Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut
Komunikasi yang berintegrasi
Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

Senin, 25 November 2013

Operasional



Rebut kesempatan untuk mendefinisikan bisnis yang lebih efisien dan sustainable – Supply Chain di Unilever membawa efisiensi ke tingkat selanjutnya.
Menduduki peringkat 10 besar Supply Chains di dunia (Sumber: Gartner Supply Chain Top 25- 2012), Unilever sejak tahun 2010 telah melompat naik sebanyak 11 peringkat di daftar ini – dengan pesat muncul sebagai pemimpin Supply Chain secara global. Supply Chain kami berada pada inti dari Unilever Indonesia, mencakup seluruh aktivitas operasional kami dari pencarian sumber bahan baku (procurement) sampai memastikan produk jadi kami sampai ke rak pelanggan. Kemampuan kami untuk meningkatkan efisiensi dari Supply Chain adalah salah satu penggerak utama dari pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Supply Chain menyampaikan brand ke pelanggan dan konsumen, memainkan peran yang utama dalam misi sustainability kami.
Posisi Supply Chain pada Unilever Future Leaders Programme akan  mengekspos anda ke semua area dari unit-unit bisnis terbesar Unilever.
Pengalaman Supply Chain yang kamu akan dapatkan di Unilever Future Leaders Program:

a.       Planning : Memprediksi tren konsumen dalam membeli produk pada saat ini dan di masa depan. Prediksi ini akan menjadi dasar yang menghubungkan antara pabrik-pabrik yang akan melakukan produksi, pemasok yang akan menyediakan bahan baku dan kemasan, dan jaringan pengiriman yang akan mengirim bahan baku dan kemasan ke pabrik-pabrik dan barang jadi ke gudang.

b.      Procurement

Membangun keputusan-keputusan strategis dalam mencari bahan baku dan pengemasan, Indirect  (barang-barang dan layanan yang tidak masuk ke dalam proses produksi barang) dan membangun relasi yang kuat dengan pemasok-pemasok utama. Procurement tidak hanya mencari bahan dengan harga dan kualitas dan tepat, tetapi juga mencari bahan-bahan dari sumber yang menerapkan prinsip sustainable untuk seluruh bahan baku dari perkebunan atau pertanian.

c.       Manufacturing

Mengerti bagaimana menghadapi peningkatan dan penurunan permintaan, secara berkelanjutan berfokus pada efisiensi dan mengoptimalkan hasil produksi yang tepat dengan biaya yang benar sekaligus mengelola standar kualitas kelas dunia. Dalam pekerjaan ini, kami selalu menjunjung keunggulan inovasi dan teknologi.

d.      Logistics & Customer Service

Memastikan pengiriman barang yang sudah diproduksi tepat waktu dan tetap berkualitas untuk setiap brand yang berjumlah lebih dari 400 secara global.

Minggu, 24 November 2013

SDM menurut para ahli

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Marwansyah, manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Sastrohadiwiryo, menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Henry Simamora, MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Hadari Nawawi, mengemukakan bahwa MSDM adalah : “Proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan”.

SDM menurut para ahli

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Marwansyah, manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Sastrohadiwiryo, menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Henry Simamora, MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Hadari Nawawi, mengemukakan bahwa MSDM adalah : “Proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan”.

Sabtu, 23 November 2013

Keuangan



Berkarir di Finance Unilever akan menempatkan anda dimana anggaran, strategi dan rencana keuangan berada.
Finance di Unilever Future Leader Program mempunyai peran untuk membentuk anda mahir dalam membuat rencana keuangan menengah dan jangka pendek. Selain itu akan mempelajari program memperkecil biaya dan proyek inovasi lainnya.
Pengalaman finance yang kamu akan dapatkan di Unilever Future Leaders Program

a.       Business partnering

Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu mereka membuat keputusan keuangan yang sehat

b.      Finance transactions

Accounting dan proses informasi managemen untuk membuat nilai lebih dalam bisnis.

c.       Expertise

Expertise berkisar dari asuransi dan resiko untuk hubungan investor dan pensiun. Dan juga mempelajari audit atau treasury.

d.      Customer development or supply chain

Membangun pemahaman yang lebih dalam mengenai customer development, sourcing dan supply management.