Pengertian training and development menurut Randall S. Schuler (1998:386),
yang dikutip oleh Said Haryadi, sebagai berikut
“Employee training and development is any attempt to improve current or future employee performance by increasing an employee’s ability to perform”
Said Haryadi menjelaskan, bahwa dalam training & development, dikenal adanya pengembangan Level Organisasi dan Level Individu. Pengembangan level organisasi terkait dengan kebutuhan suksesi, dan bertujuan untuk mempersiapkan kandidat agar sukses pada posisi yang akan datang. Pengembangan level individu terkait dengan kebutuhan peningkatan kinerja individu pada posisi saat ini, dan bertujuan membantu karyawan untuk sukses pada posisi saat ini.
Pada suatu perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi, disatukan dalam bagian strategi pengembangan SDM. Pengembangan dilakukan pada kandidat yang telah mengikuti proses assessment center, dan telah diketahui hasilnya bahwa kandidat memiliki potensi untuk dikembangkan dan sukses pada suatu target posisi tertentu. Pengembangan pada kandidat ini, dilakukan pada kompetensi yang belum memenuhi standar pencapaian yang ditentukan.
Sedangkan pengembangan level individu, dilakukan sebagai follow up dari penilaian kinerja individu, dan dilakukan setelah diketahui pencapaian kinerja individu dan pada level kompetensi mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja individu tersebut.
Program pengembangan
Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan). IDP ini diperoleh dari hasil assessment center, bahwa seorang kandidat memerlukan pengembangan dibidang apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan kandidat berperan aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan melaksanakan pengembangan dan memberikan motivasi pada kandidat.
Evaluasi pengembangan dilakukan oleh atasan kandidat pada waktu yang telah disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Rencana Aktivitas Pengembangan. Apabila dari hasil evaluasi, kandidat belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan, kandidat diminta untuk melakukan aktivitas remedial.
Aktivitas pengembangan
Aktivitas pengembangan sebaiknya dituangkan dalam rencana aktivitas, serta dimonitor pelaksanaannya. Contoh aktivitas pengembangan, sebagaimana penjelasan Said Haryadi, pada suatu perusahaan, dapat dilihat pada contoh berikut:
“Employee training and development is any attempt to improve current or future employee performance by increasing an employee’s ability to perform”
Said Haryadi menjelaskan, bahwa dalam training & development, dikenal adanya pengembangan Level Organisasi dan Level Individu. Pengembangan level organisasi terkait dengan kebutuhan suksesi, dan bertujuan untuk mempersiapkan kandidat agar sukses pada posisi yang akan datang. Pengembangan level individu terkait dengan kebutuhan peningkatan kinerja individu pada posisi saat ini, dan bertujuan membantu karyawan untuk sukses pada posisi saat ini.
Pada suatu perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi, disatukan dalam bagian strategi pengembangan SDM. Pengembangan dilakukan pada kandidat yang telah mengikuti proses assessment center, dan telah diketahui hasilnya bahwa kandidat memiliki potensi untuk dikembangkan dan sukses pada suatu target posisi tertentu. Pengembangan pada kandidat ini, dilakukan pada kompetensi yang belum memenuhi standar pencapaian yang ditentukan.
Sedangkan pengembangan level individu, dilakukan sebagai follow up dari penilaian kinerja individu, dan dilakukan setelah diketahui pencapaian kinerja individu dan pada level kompetensi mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja individu tersebut.
Program pengembangan
Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan). IDP ini diperoleh dari hasil assessment center, bahwa seorang kandidat memerlukan pengembangan dibidang apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan kandidat berperan aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan melaksanakan pengembangan dan memberikan motivasi pada kandidat.
Evaluasi pengembangan dilakukan oleh atasan kandidat pada waktu yang telah disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Rencana Aktivitas Pengembangan. Apabila dari hasil evaluasi, kandidat belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan, kandidat diminta untuk melakukan aktivitas remedial.
Aktivitas pengembangan
Aktivitas pengembangan sebaiknya dituangkan dalam rencana aktivitas, serta dimonitor pelaksanaannya. Contoh aktivitas pengembangan, sebagaimana penjelasan Said Haryadi, pada suatu perusahaan, dapat dilihat pada contoh berikut:
Couching and Counseling. Diberikan oleh atasan langsung
secara berkesinambungan, terencana dan disusun sedemikian rupa sehingga
meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan tanggung jawab pegawai yang
bersangkutan.
On the job training. Pelatihan terstruktur yang tujuan
pembelajarannya dicapai dalam lingkungan kerja, dan menjalankan tugas-tugas
pekerjaan
Job enrichment. Pemberian tanggung jawab tambahan, melakukan
tugas dari tingkat yang lebih tinggi. Pada umumnya berantai, manajer menerima
sebagian tanggung jawab atasannya, yang melimpahkan beberapa tanggung jawab
kepada bawahan.
Penugasan (assignment). Pegawai diberikan tugas untuk
mendapatkan kemampuan tertentu secara mendalam, yang penting bagi pegawai maupun
perusahaan.
Penugasan sebagai anggota tim. Pegawai akan mengembangkan
ketrampilan bekerja sama dan belajar dari kemampuan yang diterapkan anggota
lain dari tim
Menggantikan petugas lain secara temporer. Dengan
menggantikan pegawai lain yang menjalani cuti atau sebab lain, seorang pegawai
dapat mengembangkan kemampuannya dalam perusahaan, dalam fungsi yang berbeda.
Penugasan ini juga berguna untuk menguji dan menerapkan kemampuan pegawai dalam
situasi dan kondisi yang berbeda, berisiko rendah, dalam jangka waktu pendek,
akan membantu mengembangkan fleksibilitas pegawai.
Promosi temporer. Dilakukan dengan cara menunjuk pegawai
secara temporer untuk memegang posisi yang lowong karena pejabat permanen sakit
atau sebab lain.
Program akademis. Pegawai ditunjuk mengikuti pelatihan dan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, baik di dalam atau di
luar negeri, untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan kepentingan membangun
jaringan.
Executive Development Program. Pegawai mengikuti program
belajar yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis atau Asosiasi Profesi, untuk
mendapatkan pengalaman, nilai dan ide-ide.
Self Learning. Belajar mandiri dengan membaca informasi dari
berbagai media dan sumber informasi.
Internal workshop. Pegawai mengikuti berbagai program training di
dalam perusahaan guna meningkatkan ketrampilan manajerial.
Lokakarya, seminar, konvensi. Untuk meningkatkan
pengetahuan, wawasan pada tema/bidang tertentu.
Demikian contoh aktivitas pengembangan yang dapat disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang dipangku oleh pemegang jabatan, pada masing-masing
perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar